Mengenal Kebun Dewi Belai di Kutai Kartanegara yang Menggoda
2 min readInfoalima.com, Tenggarong – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Kalimantan Timur tidak henti-hentinya berinovasi dalam mengembangkan sektor pariwisata. Terbaru, mereka memperkenalkan Desa Wisata Benua Elai, yang lebih dikenal dengan Dewi Belai. Terletak di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Dewi Belai menawarkan pengalaman yang tidak terlupakan dengan perkebunan buah elai yang menjadi ikonik di pulau Kalimantan.
Desa Wisata Benua Elai adalah sebuah konsep wisata yang berbasis pada partisipasi aktif masyarakat desa. Konsep ini dirancang untuk tidak hanya memperkenalkan keunikan Desa Batuah kepada dunia, tetapi juga untuk mempromosikan keberagaman varian buah elai yang tumbuh di sana.
Dewi Belai dibangun di atas lahan seluas 12 hektare. Di sini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan pohon-pohon buah elai yang rindang, tetapi juga fasilitas lain seperti dua kolam pemancingan besar dan dua kolam berukuran sedang. Ke depannya, Dewi Belai tidak hanya akan menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pelatihan dan workshop untuk budidaya elai.
Abdul Rasyid, Kepala Desa Batuah, menjelaskan bahwa Dewi Belai telah dilengkapi dengan gazebo dan spot foto yang menarik. “Desa Wisata ini sepenuhnya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Batuah. Kami juga berencana untuk menambahkan berbagai fasilitas baru sebagai bagian dari kerja sama antara BUMDes dan sektor swasta,” ujar Rasyid pada Rabu (27/3/2024).
Pembangunan Desa Wisata Benua Elai dilakukan secara bertahap. Untuk mempercepat perkembangan, BUMDes berencana untuk bekerja sama dengan pihak swasta. Rasyid percaya bahwa Dewi Belai akan mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan di Desa Batuah dengan mengaktifkan peran masyarakat desa sebagai pelaku pariwisata. Dewi Belai, dengan segala pesonanya, siap menyambut siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam dan kelezatan buah elai di Kutai Kartanegara.
“Kami sangat optimis bahwa ini akan membantu peningkatan ekonomi kerakyatan. Kami juga telah menyiapkan produk-produk UMKM yang berkualitas,” tambah Rasyid.
Buah elai, yang menjadi primadona Dewi Belai, adalah buah yang unik dan khas, serupa namun berbeda dengan durian. Buah elai memiliki tekstur yang lebih kering, rasa dan aroma yang lebih halus, menjadikannya alternatif bagi mereka yang kurang menyukai durian. Selain itu, Desa Batuah juga terkenal dengan durian jenis mandong, hasil persilangan alami antara elai dan durian, yang menawarkan rasa mirip durian namun tanpa aroma yang kuat.
Rasyid berharap, Desa Batuah akan semakin dikenal sebagai pusat buah elai. “Kami ingin Desa Batuah dikenal sebagai tempat di mana orang bisa menikmati buah elai sepuasnya,” tutur Rasyid dengan penuh harap. (ADV/Diskominfo Kukar)