Ketika Desa Loh Sumber Menggaet Harapan Baru Petani Milenial

Infoalima.com, Tenggarong -Persaingan lapangan kerja yang semakin ketat, Desa Loh Sumber di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menawarkan solusi berbeda bagi para pemudanya. Alih-alih mengandalkan sektor tambang atau perkebunan sawit yang selama ini menjadi primadona, pemerintah desa mengarahkan pandangan mereka ke lahan pertanian.

Desa yang terkenal dengan dedikasinya pada pertanian ini menggagas sebuah gerakan untuk menciptakan generasi petani milenial. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Purnama yang memproduksi beras khas Kukar, dan program Sinar Purnama yang memberikan pembinaan kepada petani, desa ini berambisi mengubah stigma tentang pertanian.

Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno mengungkapkan bahwa desa terus berupaya meningkatkan infrastruktur pertanian. Dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, pihaknya pun yakin pertanian akan menjadi lebih maju dan mampu memberikan penghasilan yang tinggi bagi petani.

“Kami ingin memastikan bahwa petani kita dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik,” ujar Sukirno pada Senin (18/3/2024).

Sukirno menyatakan, urbanisasi yang akan terjadi seiring dengan pembangunan IKN membuat persiapan sumber daya manusia yang berkualitas dan pemilik lahan menjadi aspek krusial.

“Kami berkomitmen menjadikan pertanian sebagai pilar ekonomi yang kuat untuk menyambut masa depan yang lebih baik,” terangnya.

Kata dia, pemerintah desa tidak hanya berhenti pada wacana. Mereka mengajak para pemuda, terutama yang baru lulus sekolah, untuk melihat peluang yang ada di depan mata. Bukan hanya sebagai pekerja, tetapi sebagai pemilik dan pengelola lahan yang sukses.

“Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pemuda untuk memilih jalan menjadi petani milenial, yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi juga berkontribusi pada kemajuan desa dan bangsa secara keseluruhan,” terangnya lagi.

Dengan visi dan dukungan yang kuat, kata dia, generasi baru petani milenial di Desa Loh Sumber siap menanam harapan di lahan pertanian. Mereka menunjukkan bahwa pertanian bukan hanya tentang mengolah tanah, tetapi juga tentang menanam masa depan yang berkelanjutan. “Ini adalah panggilan untuk bertindak, untuk bangkit, dan untuk berinovasi demi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kukar)