Tari Gandrung Banyuwangi: Simfoni Budaya yang Mengalun di Kukar
2 min readInfoalima.com, TENGGARONG – Di tengah keheningan malam yang menyelimuti Kutai Kartanegara (Kukar), alunan Tari Gandrung Banyuwangi menggema, membawa pesona budaya yang tak lekang oleh waktu. Tarian ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan simfoni budaya yang telah menjadi ikon di Kukar, menari di hati masyarakat dan menghiasi acara-acara penghormatan di Kutai.
Supiyan, dari Seksi Kesenian Paguyuban Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Kukar, dengan mata berbinar menjelaskan bahwa Tari Gandrung, yang dibawakan oleh penari laki-laki dan perempuan dengan busana khas dan pengaruh dari Kerajaan Blambangan, adalah sebuah ekspresi yang menggabungkan seni gerak dan musik dalam satu panggung kehidupan.
“Pengembangan Tari Gandrung terus kami lakukan di berbagai wilayah Kukar, dari Tenggarong hingga Palaran Samarinda,” ujar Supiyan, Senin (3/6/2024).
Dirinya juga mengungkapkan dedikasi untuk melestarikan warisan budaya yang berharga ini.
Ikawangi Kukar, dengan semangat pelestarian, membuka kursus tari gratis untuk anak-anak, mengajarkan langkah demi langkah, agar generasi muda dapat memahami dan mencintai warisan leluhur mereka. Antusiasme masyarakat Kukar terhadap Tari Gandrung terlihat jelas, terutama saat mereka ikut serta dalam tarian, menari bersama dalam harmoni.
“Iringan musik Tari Gandrung yang khas, dengan kempul atau gong, kluncing atau triangle, biola, beha kendhang, dan pasang kethuk, adalah nyawa dari tarian ini,” jelas
Supiyan, menekankan pentingnya setiap elemen yang membentuk keseluruhan pertunjukan.
Dukungan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar telah menjadi angin segar bagi pengembangan Tari Gandrung. Bantuan berupa uang pembinaan, peralatan kesenian, dan fasilitasi dalam berbagai event, menjadi bukti nyata dari komitmen untuk menjaga kelestarian dan pengembangan tari tradisional ini.
“Kami juga berencana untuk menyelenggarakan pelatihan di berbagai tempat secara gratis, termasuk di sekolah-sekolah,” kata Supiyan.
Ini menunjukkan upaya untuk menjangkau lebih banyak lagi hati yang akan menggandrungi Tari Gandrung.
Zikri Umulda, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, dengan tegas mengungkapkan komitmen Dispar Kukar dalam mendukung pengembangan kesenian tradisional, termasuk Tari Gandrung.
“Setiap tahun, dalam setiap event yang kami gelar, kesenian gandrung selalu menjadi bagian dari acara tersebut,” ungkap Zikri.
Hal ini menandakan bahwa Tari Gandrung adalah bagian tak terpisahkan dari identitas Kukar.
Upaya pelestarian Tari Gandrung di Kukar ini diharapkan dapat menjaga kekayaan budaya bangsa dan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertunjukan seni.
“Kami berharap kesenian gandrung akan terus dilestarikan di Kukar, sebagai bagian dari upaya menjaga kebudayaan yang ada di Indonesia,” pungkas Zikri. (ADV/Dispar Kukar)