Program Nyaman Bejukut: Upaya DKP Kukar dalam Mengentaskan Kemiskinan Nelayan
2 min readInfoalima.com, Kutai Kartanegara – Program Nyaman Bejukut merupakan salah satu inisiatif strategis yang diluncurkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara (DKP Kukar) untuk membantu mengentaskan kemiskinan, khususnya di kalangan nelayan dan pembudidaya ikan. Program ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian nelayan melalui kegiatan penangkapan ikan yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Dalam rangka menanggulangi kemiskinan di Kutai Kartanegara, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK), termasuk DKP, melaksanakan Program Nyaman Bejukut sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini mengutamakan bantuan fasilitas produksi perikanan, yang didasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Kepala DKP Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa data dari DTKS dan P3KE menunjukkan adanya 5.604 orang yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. DKP Kukar telah melakukan berbagai intervensi selama tiga tahun terakhir, dengan harapan masalah kemiskinan ini dapat diselesaikan pada tahun 2024.
“Sudah kita intervensi selama 3 tahun, InsyaAllah sebenarnya tuntas dengan tahun ini, terakhir,” ujar Muslik.
Lebih lanjut, Muslik menjelaskan bahwa program ini akan terus berjalan selama masih terdapat angka kemiskinan yang signifikan. Namun, jika target telah tercapai, khususnya di sektor nelayan dan pembudidaya ikan, DKP Kukar akan menghentikan program ini untuk mengalokasikan anggaran ke sektor lain yang membutuhkan.
“Kalau sudah tuntas di sektor DKP, kita tidak lagi menganggarkan, karena kita hanya melakukan upaya pencegahan,” jelas Muslik.
“DKP itu di hulunya, tugasnya melakukan peningkatan produksi perikanan, termasuk pengolahan dan lain-lain,” tambahnya.
Program Nyaman Bejukut ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi kemiskinan di wilayah Kutai Kartanegara, sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.
(ADV/DKP Kukar)