Langit Timur: Wajah Baru Tenggarong dari Bekas Tambang
2 min readInfoalima.com, TENGGARONG – Di tengah tantangan stigma negatif yang seringkali melekat pada bekas area tambang, Loa Ulung, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, kini menawarkan narasi berbeda. Langit Timur, sebuah destinasi wisata yang lahir dari bekas tambang, kini menjadi simbol harapan dan kebangkitan ekonomi lokal dengan menyajikan perpaduan antara keindahan alam dan inovasi manusia.
Enam dermaga yang telah dibangun di area ini Langit Timur, Bougenvil, Pelangi, Taman Gubang, Dermaga Gading, dan Pulau Kumbang masing-masing mengusung tema harapan dan keindahan. Dermaga-dermaga ini, yang dikelola oleh enam pengelola yang berdedikasi, telah menjadi bukti bahwa bekas lahan tambang dapat ditransformasi menjadi destinasi wisata yang memukau dan berkelanjutan.
Safaruddin Pernyata, pemilik dermaga Langit Timur, berbicara tentang pentingnya pemanfaatan lahan pasca tambang.
“Kami berupaya bukan hanya untuk mencari keuntungan finansial, tetapi juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan memanfaatkan lahan ini untuk kebaikan bersama,” ujar Safaruddin, Sabtu (11/5/2024).
Seorang karyawan yang kerap di sapa Ateng, pengelola Langit Timur, merupakan contoh nyata dari dedikasi dan ketekunan. Meskipun hanya lulusan SMP, Ateng telah menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah batasan untuk mengelola sebuah usaha dengan baik.
“Dia mungkin memiliki sifat yang maskulin, tetapi dia mampu menangani segala jenis pekerjaan. Kini, sebagai wakil direktur, dia membawa tanggung jawab besar dalam mengembangkan Langit Timur,” kata Safaruddin.
Menurut Safaruddin, kunci sukses dalam mengelola usaha adalah pemberian kepercayaan dan otonomi kepada pengelola.
“Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin melakukan reservasi di Langit Timur, Ateng adalah orang yang tepat untuk dihubungi,” tutup Safaruddin dengan penuh keyakinan.
Dengan semangat baru dan visi yang jelas, Langit Timur dan dermaga-dermaga lainnya di Tenggarong Seberang siap menyambut pengunjung untuk menikmati keindahan yang telah diciptakan dari bekas area tambang, membuka lembaran baru dalam sejarah pariwisata di Kutai Kartanegara. (ADV/Dispar Kukar)