Kepala Desa Teluk Dalam Paparkan Tantangan dan Peluang BUMDes dari Kontrak Sawit
2 min read
Kepala Desa Teluk Dalam, Supian.
Infoalima.com, TENGGARONG – Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Teluk Dalam terus berlangsung meski mengalami beberapa hambatan. Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, mengungkapkan bahwa BUMDes sempat mengalami perlambatan akibat kesalahan prosedur awal yang berdampak pada perputaran usaha.
Namun, Supian optimis BUMDes akan pulih berkat kontrak baru yang diperoleh.
“Alhamdulillah, BUMDes masih berjalan, meskipun sedikit melambat karena ada kesalahan prosedur di awal. Namun, kami baru saja mendapatkan kontrak sawit seluas 8 hektar di kawasan Stadion Aji Imbut,” kata Supian saat ditemui di Kantor Desa Teluk Dalam pada Kamis (15/8/2024).
Saat ini, BUMDes Teluk Dalam fokus pada pengelolaan perkebunan sawit tersebut. Meski begitu, Supian mencatat ada kendala dalam hal dana operasional.
“Kami mengalami kekurangan dana operasional dan hanya bisa memanfaatkan dana yang tersisa hingga 4 bulan ke depan. Namun, untuk pemberian pupuk dan pembayaran karyawan masih bisa teratasi,” ujarnya.
Kendala ini berdampak pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan BUMDes.
“Karena kesalahan prosedur, masyarakat jadi enggan terlibat. Saat ini, hanya direktur dan beberapa anggota yang mengelola sawit tersebut. Namun, jika modal bertambah, insyaAllah kita akan melibatkan masyarakat lebih luas,” tambah Supian.
Terkait potensi ekonomi desa, Supian menjelaskan bahwa sawit memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama dengan dukungan tambahan dari pemerintah daerah.
Supian berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara tidak hanya memberikan penyertaan modal, tetapi juga membantu dalam perencanaan jangka panjang dan pendampingan teknis.
“Kami berharap DPMD dapat memberikan penyertaan modal untuk pengembangan sawit dan juga membantu kami dalam merancang strategi bisnis yang lebih efektif,” harapnya.
“Dengan adanya BUMDes ini, kami ingin memastikan bahwa hasilnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat dan ekonomi desa bisa meningkat,” tutup Supian.
(ADV/DPMD Kukar)
