November 22, 2024

InfoAlima

Portal berita online

DKP Kukar Sasar 25 Desa Kesulitan Air untuk Program Budidaya Ikan Cegah Stunting

2 min read

⁠Ilustrasi Kolam Ikan Terpal.

Infoalima.com, Kutai Kartanegara – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) fokus pada pengembangan program budidaya ikan di 25 desa yang mengalami kesulitan air, sebagai upaya pencegahan stunting. Kepala DKP Kukar, Muslik, menyatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan gizi bagi masyarakat, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan dalam menghadapi masalah air yang terbatas di beberapa wilayah.

“Kami fokus pada 25 desa yang kondisinya sulit air, dengan harapan bisa membantu masyarakat di sana mengembangkan budidaya ikan yang nantinya bisa menjadi sumber gizi penting,” jelas Muslik.

Desa-desa yang menjadi sasaran program ini umumnya berada di daerah pedalaman dan perbukitan, di mana akses terhadap air bersih sangat terbatas. Hal ini, menurut Muslik, sering kali menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan budidaya ikan, yang secara langsung memengaruhi ketersediaan protein dan gizi bagi masyarakat desa.

“Banyak desa yang mengalami kesulitan air, sehingga budidaya ikan menjadi tantangan besar. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kami percaya hal ini bisa diatasi,” katanya.

DKP Kukar berencana mengatasi tantangan ini dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat terkait teknologi budidaya ikan yang efisien, meski dengan keterbatasan air. Salah satu metode yang akan diterapkan adalah penggunaan tandon air dan sistem pengolahan air, agar produksi ikan tetap bisa berjalan optimal.

“Kami akan memberikan pelatihan intensif dan teknologi yang tepat, seperti penggunaan tandon air dan sistem pengolahan air, agar masyarakat bisa menjalankan budidaya ikan dengan efisien,” tambah Muslik.

Program ini merupakan bagian dari strategi DKP Kukar dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus upaya pencegahan stunting di desa-desa yang kekurangan gizi. Harapannya, masyarakat di desa-desa tersebut dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dari ikan yang dibudidayakan sendiri, sehingga kasus stunting bisa ditekan.

“Kami berharap program ini bisa memberikan dampak positif, baik dalam hal peningkatan gizi masyarakat maupun dalam upaya pencegahan stunting,” tutup Muslik.

(ADV/DKP Kukar)

Print Friendly, PDF & Email
Share Now

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *