November 21, 2024

InfoAlima

Portal berita online

Kukar Siapkan Tim Khusus untuk Tangani Lonjakan ODGJ

2 min read

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi.

Infoalima.com, Tenggarong – Menghadapi peningkatan signifikan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengambil langkah-langkah proaktif. Berdasarkan data yang tercatat, lonjakan jumlah ODGJ mencapai ratusan kasus setiap tahunnya, mendorong pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM).

“Kami berencana membentuk TPKJM sebagai respons terhadap peningkatan kasus ODGJ yang signifikan di Kukar,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi pada Jumat (22/3/2024).

Dia menjelaskan bahwa tim ini akan bertugas untuk mengatasi lonjakan ODGJ dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan terkoordinasi. Setiap tahunnya, pihaknya melihat penambahan jumlah ODGJ hingga 100 persen. Pada tahun 2023 saja, tercatat 855 orang masuk kategori ODGJ, yang merupakan 1 persen dari jumlah penduduk di Kukar.

“Dengan pembentukan TPKJM, diharapkan dapat mengadopsi dan meniru model yang telah berhasil diterapkan di Boyolali, di mana setiap desa memiliki kader ODGJ,” terangnya.

Supriyadi menambahkan, koordinasi telah dilakukan dengan berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan para camat, untuk merealisasikan rencana pembentukan TPKJM.

“Tim ini akan bertugas melacak dan mendata ODGJ yang masih berkeliaran di jalanan, yang kondisinya dapat membahayakan Masyarakat,” sebutnya.

Tujuan utama adalah agar ODGJ di Kukar dapat terlacak dan terdata dengan baik, dirawat secara tepat, dan tidak berkeliaran di jalanan. Setelah kondisi mereka stabil dan terkendali, mereka dapat diserahkan kembali ke keluarga masing-masing. Pihaknya juga membutuhkan edukasi yang lebih luas untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap ODGJ.

“Kami akan memulai pilot project TPKJM di Tenggarong dengan melibatkan tiga kepala Puskesmas,” tegas Supriyadi.

Dia mengakui bahwa proses ini tidak mudah, terutama karena beberapa ODGJ berasal dari keluarga yang kurang mampu dan masih terdapat stigma diskriminatif dari masyarakat. Disi lain, Dinsos Kukar telah menyediakan tempat penampungan sementara bagi ODGJ di Panti Sosial yang berlokasi di Jalan Pesut, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong. ODGJ yang baru ditemukan akan dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda hingga kondisi mereka stabil.

“Setelah itu, mereka akan dikembalikan ke Dinsos Kukar dan dilakukan pencarian informasi keberadaan keluarganya,” tegasnya lagi.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi penanganan ODGJ di Kukar, memastikan mereka mendapatkan perawatan yang layak dan mengurangi risiko bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya TPKJM, Dinkes Kukar berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi semua warganya.

“Jika keluarga dapat ditemukan, kami akan menghubungi dan mengembalikan ODGJ tersebut kepada mereka. Namun, jika tidak ada keluarga yang ditemukan, mereka akan ditampung sementara di panti,” pungkas Supriyadi. (ADV/Diskominfo Kukar)

Print Friendly, PDF & Email
Share Now

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *