DKP Kukar Peringatkan Dampak Negatif Ikan Toman terhadap Ekosistem Danau
2 min readInfoalima.com, Kutai Kartanegara – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan peringatan serius terkait bahaya budidaya ikan toman di danau-danau hulu yang berpotensi merusak keseimbangan ekosistem perairan. Kepala DKP Kukar, Muslik, menekankan bahwa ikan toman, yang dikenal sebagai predator agresif, dapat mengganggu kelangsungan hidup spesies ikan lainnya.
“Ikan toman adalah karnivora yang memangsa berbagai jenis hewan air. Jika populasi ikan toman dibiarkan berkembang tanpa kontrol, akan berdampak pada penurunan jumlah spesies ikan kecil dan organisme lain, serta mengganggu keseimbangan ekosistem,” kata Muslik.
Kekhawatiran ini muncul mengingat sifat predator dari ikan toman yang dapat memangsa berbagai spesies, terutama ikan-ikan kecil yang merupakan bagian penting dari rantai makanan di danau. Muslik menekankan bahwa populasi ikan toman yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penurunan drastis jumlah spesies lain, yang pada akhirnya akan merusak keseimbangan ekosistem danau.
Selain dampak langsung terhadap spesies lain, Muslik juga menyoroti masalah pencemaran lingkungan akibat limbah dari budidaya ikan toman. Limbah pakan dan kotoran ikan toman berpotensi menyebabkan eutrofikasi, yaitu kondisi dimana terjadi pertumbuhan alga yang berlebihan akibat peningkatan nutrien di dalam air.
“Limbah ini bisa memicu pertumbuhan alga yang berlebihan, mengarah pada eutrofikasi dan memengaruhi kualitas air serta kesehatan ekosistem danau,” tambah Muslik.
Kondisi ini tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan ekosistem, tetapi juga pada kualitas air yang digunakan oleh masyarakat sekitar. Meskipun ikan toman memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama dalam industri ikan asin, DKP Kukar tetap menegaskan bahwa dampak ekologis yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaat ekonomis yang diperoleh.
“Kami harus memikirkan dampak jangka panjang. Pelestarian ekosistem danau penting untuk masa depan kita,” ujar Muslik.
Sebagai langkah mitigasi, DKP Kukar mendorong budidaya ikan yang lebih ramah lingkungan seperti ikan nila, ikan mas, atau ikan patin, yang dianggap lebih cocok untuk ekosistem danau. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil tetap memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
(ADV/DKP Kukar)