DKP Kukar Intensifkan Patroli dan Edukasi untuk Cegah Penggunaan Alat Tangkap Merusak
2 min readInfoalima.com, Kutai Kartanegara – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus meningkatkan upaya pengamanan wilayah perairan dari ancaman nelayan yang menggunakan alat tangkap ikan berbahaya. Langkah-langkah yang diambil oleh DKP Kukar tidak hanya bersifat represif, tetapi juga mengedepankan pendekatan edukatif dan persuasif, demi menjaga kelestarian ekosistem laut di wilayah tersebut.
Sekretaris DKP Kukar, Fadli, menegaskan pentingnya upaya ini dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut.
“Kami lakukan patroli bersama. Jika ditemukan nelayan yang menggunakan alat tangkap merusak lingkungan, kami akan melakukan penindakan agar menjadi contoh,” ujar Fadli.
Tindakan tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku, serta menjadi peringatan bagi nelayan lain yang mungkin mempertimbangkan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
Selain patroli rutin, DKP Kukar juga melakukan penyitaan alat tangkap yang berpotensi merusak lingkungan. Alat setrum ikan, salah satu yang sering digunakan oleh nelayan, menjadi target utama penyitaan. Alat ini dianggap sangat merusak karena dapat membunuh ikan dalam jumlah besar sekaligus, termasuk yang masih dalam tahap perkembangan.
Namun, DKP Kukar tidak hanya fokus pada penindakan. Program edukasi dan penggantian alat tangkap setrum dengan alat yang lebih ramah lingkungan, seperti bubu, juga telah diusung.
“Mereka hanya mencari ikan untuk kebutuhan hidup, itulah dilemanya,” jelasnya.
Oleh karena itu, pendekatan persuasif menjadi salah satu strategi utama DKP Kukar dalam menangani masalah ini.
Patroli yang dilakukan tidak bertujuan untuk memenjarakan nelayan, melainkan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan. Alat tangkap yang disita akan digantikan dengan yang lebih aman, tanpa mengabaikan kebutuhan hidup para nelayan.
“Semoga para nelayan menyadari pentingnya menjaga lingkungan, karena dampaknya akan dirasakan oleh mereka sendiri,” tutup Fadli.
DKP Kukar berharap bahwa melalui upaya gabungan antara patroli, penyitaan, dan edukasi ini, nelayan di wilayah tersebut akan lebih sadar dan beralih menggunakan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya demi kelestarian ekosistem, tetapi juga untuk keberlangsungan hidup nelayan itu sendiri di masa mendatang.
(ADV/DKP Kukar)