Pengukuran Kapal di Anggana Tingkatkan Efisiensi Nelayan dalam Pengelolaan Bahan Bakar
2 min readInfoalima.com, Kutai Kartanegara – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara bekerja sama dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) baru-baru ini menggelar pengukuran terhadap 566 kapal nelayan di Kecamatan Anggana. Pengukuran ini difokuskan pada kapal nelayan berukuran di bawah 7 Gross Tonage (GT) dengan tujuan memverifikasi kapasitas mesin serta tonase kapal untuk memperbaiki efisiensi operasional.
Kepala DKP Kutai Kartanegara, Muslik, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan sektor perikanan di wilayah tersebut.
“Pengukuran kapal ini sangat penting untuk memastikan bahwa kapal-kapal nelayan dapat beroperasi dengan efisien dan sesuai dengan regulasi yang ada. Ini juga membantu kami dalam perencanaan kebutuhan bahan bakar dan pengelolaan sektor perikanan secara keseluruhan,” ujar Muslik.
Pengumpulan data tonase dan kapasitas mesin akan mempermudah nelayan dalam merencanakan penggunaan bahan bakar. Kapal yang memiliki data teknis yang akurat memungkinkan nelayan mengatur konsumsi bahan bakar secara lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya operasional yang semakin tinggi. Selain itu, hal ini juga mempermudah proses administrasi perizinan kapal nelayan, yang diharapkan lebih cepat dan tepat dengan adanya data tersebut.
Dalam konteks pengelolaan sektor perikanan, pengukuran kapal menjadi salah satu upaya penting yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya data kapal yang akurat, perencanaan terkait kebutuhan bahan bakar untuk melaut dapat lebih matang dan efisien.
“Data ini akan sangat bermanfaat bagi kami dalam menentukan alokasi bahan bakar yang diperlukan oleh kapal-kapal nelayan di wilayah Kutai Kartanegara, sehingga mereka dapat melaut dengan optimal,” tambah Muslik.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi nelayan, tetapi juga mendukung pemerintah dalam menyusun kebijakan terkait operasional perikanan yang lebih efisien dan sesuai dengan regulasi. Hal ini termasuk dalam rangkaian upaya untuk meningkatkan daya saing sektor perikanan di Kutai Kartanegara, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pengukuran kapal ini juga diharapkan dapat meminimalkan masalah teknis yang dihadapi nelayan di lapangan, seperti kesalahan dalam perhitungan kapasitas mesin yang dapat mempengaruhi performa kapal saat melaut. Dengan pengukuran yang tepat, nelayan dapat memastikan kapal mereka berada dalam kondisi optimal, siap menghadapi berbagai tantangan di laut.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung sektor perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing di Kutai Kartanegara, serta menjaga keberlangsungan sumber daya laut di wilayah tersebut.
(ADV/DKP Kukar)