Tantangan Geografis di Kutai Kartanegara: Strategi Mewujudkan Desa Mandiri
1 min readInfoalima.com, TENGGARONG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, mengakui bahwa kondisi geografis yang beragam di wilayah ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan status desa. Dengan luas wilayah yang mencapai ribuan hektar, banyak desa terisolasi, terutama yang terletak di tengah danau dan kawasan terpencil.
“Kami menghadapi tantangan besar terkait aksesibilitas, terutama untuk desa-desa tanpa jalan darat, seperti Desa Muara Enggelam yang berada di tengah danau. Keterbatasan infrastruktur membuat pengembangan desa menjadi sulit, sehingga sulit untuk mencapai status Desa Mandiri,” jelas Arianto.
Ia menambahkan bahwa desa dengan lokasi ekstrem mungkin hanya dapat mencapai status Desa Maju, karena untuk menjadi Desa Mandiri, akses jalan yang memadai sangat penting.
Meskipun demikian, DPMD Kukar tetap berkomitmen untuk mendukung desa-desa tersebut dengan penyediaan fasilitas dasar, seperti listrik, air bersih, sekolah, dan layanan kesehatan.
Beberapa desa terpencil telah mendapatkan akses ke layanan keuangan, seperti BRILink, yang memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan finansial mereka.
Arianto berharap pemerintah pusat dapat memberikan pengecualian bagi desa dengan kondisi geografis yang menantang.
“Dengan kebijakan yang lebih fleksibel, desa-desa yang telah memenuhi indikator IDM bisa mendapatkan status Desa Mandiri meskipun infrastruktur darat masih terbatas,” ungkapnya.
DPMD Kukar berkomitmen untuk memastikan semua desa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi.
“Kami ingin agar semua desa di Kukar dapat berkontribusi pada pembangunan dan meraih status yang lebih baik,” tutupnya.
(ADV/DPMD Kukar)