Bappeda Gandeng UGM, Lakukan Riset Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan
2 min readInfoalima.com, TENGGARONG – Untuk mewujudkan mimpi besar Pemerintah Kabupten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan penelitian terkait analisis pembangunan pertanian berbasis kawasan di Kukar.
Tidak tanggung-tanggung, Bappeda Kukar menggandeng tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Untuk melakukan riset pengembangan pertanian berbasis kawasan di Kukar.
Plt Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, mengatakan, saat ini, Pemkab Kukar telah menetapkan lima kawasan pertanian berbeda di Kukar sebagai lokasi pertanian terpadu.
“Lima kawasan pertanian yang ditetapkan adalah Kecamatan Marangkayu, Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu, Tenggarong Seberang I dan Tenggarong Seberang II,” jelasnya, Senin (30/10/2023).
Tujuan dari penelitian ini, ucap Syarifah Vanesa Vilnakata, pihaknya ingin menilai tingkat kelayakan usaha pertanian di kelima kawasan tersebut.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan data hasil penelitian yang akurat, Bappeda dan tim peneliti UGM memfokuskan tiga kecamatan sebagai lokasi sampel penelitian pilot project pertanian terintegrasi berbasis kawasan.
“Tiga kecamatan tersebut adalah Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu dan Tenggarong Seberang,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti dari UGM, Alia Bihrajihant Raya, menjelaskan bahwa pertanian terintegrasi berbasis kawasan memiliki banyak keunggulan.
Salah satunya adalah luasnya wilayah pertanian pangan dan hortikultura di Kukar, yang memungkinkan program ini mencapai tujuannya sebagai lumbung pangan Provinsi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kawasan pertanian terintegrasi di Kukar memiliki nilai strategis dan mampu memenuhi kebutuhan pangan di Kaltim dan IKN,” sambungnya.
Konsep Pertanian terintegrasi berbasis Kawasan ini diharapkan akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Sehingga fokus pembangunan semakin mendukung seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)